muapsein.blogspot.com -
Masa remaja merupakan masa
gejolak dimana seseorang menghadapi banyak persoalan dan tantangan, konflik
serta kebingungan dalam proses menemukan diri dan menemukan tempatnya di
masyarakat
salah satu kelemahan generasi
muda adalah kurangnya rasa percaya diri. Pernyataan ini didukung oleh
penelitian Afiatin dkk tahun 1997 (dalam Rizkiyah, 2005), bahwa permasalahan
yang banyak dirasakan dan dialami oleh remaja pada dasarnya disebabkan oleh
kurangnya rasa percaya diri.
individu yang tidak percaya
diri biasanya disebabkan karena individu tersebut tidak mendidik diri sendiri
dan hanya menunggu orang melakukan sesuatu kepada dirinya. Percaya diri sangat
bermanfaat dalam setiap keadaan, percaya diri juga menyatakan seseorang
bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Karena semakin individu
kehilangan suatu kepercayaan diri, maka akan semakin sulit untuk memutuskan
yang terbaik apa yang harus dilakukan pada dirinya. Sikap percaya diri dapat
dibentuk dengan belajar terus, tidak takut untuk berbuat salah dan menerapkan
pengetahuan yang sudah dipelajari.
kepercayaan diri adalah
anggapan seseorang tentang kompetensi dan keterampilan yang dimiliki serta
kesanggupan untuk menangani berbagai macam situasi
seseorang individu akan dapat
mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya dengan yakin dan mantap.
Kepercayaan yang tinggi sangat
berperan memberikan sumbangan yang bermakna dalam proses kehidupan seseorang,
proses kehidupan akan berjalan jika manusia dapat memenuhi semua kebutuhan
dasar hidupnya
kebutuhan dasar hidup manusia
terbagi atas lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan untuk
makan, minum, berpakaian dan tempat tinggal, kebutuhan keamanan seperti
kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keamanan, dan mendapatkan jaminan
hidup, kebutuhan sosial seperti kebutuhan untuk disukai dan menyukai, dicintai
dan mencintai, bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
kebutuhan akan harga diri seperti kebutuhan memperoleh kehormatan, penghormatan,
pujian, prestasi, penghargaan, dan pengakuan, serta kebutuhan akan aktualisasi
diri seperti kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan dan kekaguman.
faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi berprestasi individu, salah satunya adalah apabila
individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu
akan termotivasi untuk melakukan hal sehingga berpengaruh dalam bertingkah
laku.
seseorang
yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi cenderung mempunyai tingkat
tingkat kepercayaan diri yang tinggi, tanggung jawab, dan aktif dalam kehidupan
sosial.
Dengan
kepercayaan diri, inidividu dapat memotivasi dirinya mengenai pola pikirnya,
sikap dalam mengambil keputusan, nilai-nilai moral, sikap dan pandangan,
harapan dan aspirasi serta katakutan dan kesedihannya
Setelah lulus
dari sekolah SMA / SMK setiap individu akan ada yang melanjutkan berkuliah dan
ada pula yang mencari kerja untuk mengumpulkan dana untuk kuliah
Semakin
bertambahnya pengangguran menjadikan keadaan Indonesia saat ini akan semakin memburuk,
hal ini akan bertambah buruk jika keadaan ini tidak segera diatasi, disamping
itu pula naiknya harga-harga kebutuhan pokok
dan tarif masuk perguruan tinggi yang semakin mahal tidak bisa di tolak, hal
inilah yang akan mendorong siswa SMA / SMK yang tidak mempunyai dana untuk
kuliah untuk segera lulus dan dapat mancari pengahasilan sendiri dengan ilmu
dan ketrampilan yang sudah dimiliki seperti berwirausaha.
Berwirausaha
merupakan salah satu pilihan yang rasional mengingat sifatnya yang mandiri,
sehingga tidak tergantung pada ketersediaan lapangan kerja yang ada.
Salah
satu faktor pendukung wirausaha adalah adanya keinginan dan sedikit modal serta
dukungan dari orang orang terdekat siswa tersebut
Fishbein
dan Ajzen (1975) disebut sebagai intensi yaitu komponen dalam diri individu
yang mengacu pada keinginan untuk
melakukan tingkah laku tertentu. Intensi adalah hal - hal yang diasumsikan
dapat menangkap faktor - faktor yang memotivasi dan yang berdampak kuat pada
tingkah laku, intensi juga merupakan
suatu kebulatan tekad untuk melakukan aktivitas tertentu atau menghasilkan keadaan
tertentu di masa depan. Intensi menurutnya adalah bagian vital dari self
regulation individu yang dilatar belakangi oleh
motivasi seseorang untuk bertindak.
Pada
kenyataannya banyak lulusan sekolah menengah yang belum siap bekerja dan menjadi
pengganguran, beberapa diantaranya lebih senang menjadi pegawai atau buruh dan
hanya sedikit sekali yang tertarik untuk berwirausaha
Ada
beberapa hal mengapa siswa SMA / SMK
yang tidak tertarik berwirausaha setelah lulus adalah karena tidak mau
mengambil resiko, takut gagal, tidak memiliki modal dan lebih menyukai bekerja
pada orang lain. Alasan tersebut bertentangan dengan tujuan individu masuk
sekolah kejuruan yang ingin cepat bekerja dan ingin membuka usaha sendiri. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa siswa tidak tertarik berwirausaha karena kurang
memiliki motivasi dan tidak memiliki semangat serta keinginan untuk berusaha
sendiri.
Bagi yag
takut untuk menjadi wira usaha Siswa akan melamar pekerjaan
Keadaan
tidak percaya diri sering menghinggapi orang yang baru memasuki dunia kerja.
Gejala tidak percaya diri yang sering terjadi ketika seseorang memasuki dunia
kerja, antara lain sering dihantui oleh
suatu keyakinan bahwa mencari kerja pada zaman sekarang adalah suatu hal yang sangat
sulit dan timbulnya rasa pesimis ketika menghadapi saingan yang banyak dan
persaingan yang ketat, serta takut gagal ketika melamar kerja, ditambah lagi
merekapun harus bersaing dengan lulusan perguruan tinggi ( Mahasiswa )yang
memiliki ilmu dan pengalaman lebih banyak dari pada mereka .
Untuk
itu pentingnya kepercayaan diri guna meyakinkan diri pencari kerja terhadap segala aspek kelebihan
yang dimilikinya dan keyakinan membuat merasa mampu untuk bisa mengatasi
masalah dan mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.Seorang pencari kerja
yang mempunyai rasa percaya diri akan berpikir positif bahwa dirinya bernilai dan
mampu mendapatkan pekerjaan yang diharapkan dengan pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar