SHANGHAI - China kemungkinan akan menyuntikkan lebih dari 1 triliun yuan (USD158 miliar) ke pasar uang dalam dua bulan berikutnya melalui subsidi tahunan dari Departemen Keuangan.
Hal tersebut seperti disampaikan laporan penelitian pejabat China Securities Journal pada Senin waktu setempat, dilansir dari Reuters, Rabu (22/11/2011).
Injeksi tersebut akan membantu meningkatkan likuiditas yang telah dipengaruhi oleh kebijakan moneter pemerintah yang ketat sejak Oktober tahun lalu.
Pihak Departemen Keuangan China biasanya menawarkan subsidi untuk berbagai industri dan sektor dalam dua bulan terakhir setiap tahun. Ini dilakukan sebagai bagian dari distribusi pendapatan pajak tahunan pemerintah.
Kementerian setempat tidak mempublikasikan subsidi tersebut, tetapi pasar memprediksi total pemberian subsidi tersebut mencapai sekira 1-2 triliun yuan pada 2010.
Bank Rakyat China (PBOC) diketahui tidak menaikkan suku bunga atau rasio GWM Bank (RRR) sejak Juli, sebagai tanda bahwa pemerintah mungkin mempertimbangkan kelonggaran moneter yang ketat di tengah gejolak pasar yang dipicu oleh krisis utang zona euro.
Bank sentral sebelumnya menekan kenaikan suku bunga RRR yang menyebabkan inflasi tinggi selama tiga tahun berturut-turut.
Langkah-langkah tersebut mengimbangi dampak suntikan likuiditas melalui subsidi Departemen Keuangan akhir tahun lalu. Namun pasar secara luas mengharapkan PBOC akan meninggalkan subsidi untuk meningkatkan likuiditas pasar tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar